2 Mei 2010

Mudah-mudahan Ldr bisa terus berteman akrab dengan si Sabar.

Pagi ini sudah diawali dengan membaca status salah satu teman di jejaring sosial facebook soal sesuatu yang di namakan KONSEKWENSI. Memang tidak terpublish difacebook kalau dia adalah pacar dari sahabat saya, tapi saya tahu status-status yang dia ketik dihalaman fbnya sedikit banyak tentang hubungan LDR dirinya dengan sahabat saya. Dan kemudian saya jadi lebih peduli dengan status-statusnya karena..emm..situasi yang sama kah?..entah.

Kali pertama saya menganggukan kepala tanda setuju untuk menjalani LDR, tidak terbersit sama sekali konsekwensi yang saya ambil adalah seperti hari ini. Indescribable. Antara pengen nungging nyambi garuk-garuk tanah, atau koprol Harimau disambung dengan menari hula-hula saya juga bingung mau yang mana. Mungkin untuk yang belum pernah menjalani hubungan jarak jauh bisa melontarkan komentar saya lebay, drama queen dan lain sebagainya. Yaah emang enak jadi komentator buat hidup orang lain ya, kalo kata tukang dagang dimanapun mereka berada TAK KENAL MAKA TAK SAYANG. Situ ga tau dan ga ngerasain hubungan kaya di sini sih, makanya situ berani komentar hehehehe.

Kembali ke LDR. Kadang ketika pagi-pagi terbangun dengan kondisi badan lelah, hidung tidak bersahabat, dan kepala pusing, saya suka sedih di saat pikiran ini sudah benar-benar siuman dan menemukan fakta pacar saya jauh. Pernah sekali waktu di selingin dengan menangis, entah air mata itu keluar karena kangen atau memang saya lelah berdiri dan menyiasati segala problematika hidup secara personal. Well ok, mungkin ga sepenuhnya sendiri, karena ketika sesekali saya berbenturan dengan satu hal, saya pasti sharing sama Deni. Dan dia selalu bantu untuk cari solusinya. Tapi bukan itu yang saya maksud. Adalah ini : butuh dipeluk ketika rasa jenuh & capek mendera, butuh pundaknya untuk bersandar ketika ingin membagi cerita-cerita ga penting, butuh tangannya untuk mengandeng ketika hendak menyebrang jalanan depan kober yang alaihim ramenya, butuh ciuman hangat bibirnya di kening, mata, hidung atau bibir ableh saya ketika merasa hidup sudah tidak lagi bersahabat. Sepele? saya rasa tidak.

Mungkin sama halnya dengan sahabat saya. Susah dan terkadang mendadak sendu bila mengingat hubungannya saat ini sama-sama LDR. Sayangnya dia cowok yang kebanyakan kaumnya gengsi untuk ngumbar sisi kesendu-senduan. Pernah sekali waktu mendengar si perempuan nya beberapa kali menangis diujung telpon sana, pengen ketemu, pengen ini dan pengen itu. Wah ternyata saya ga sendiri, dan mulai berpikir menjadi sangat wajar kita kaum perempuan cenderung sensitif ketika fisik tidak bisa bertemu fisik. Seperti apa yang saya rasakan kemarin, sepulang dari undangan pernikahan teman dekat. Memilih mampir makan di warung baso. Melihat di sekeliling berpasang-pasangan membuat saya berubah jadi sedikit sendu. Di pesenin baso, di ambilin kerupuk kampung, di temenin makan ples ngobrol ngalor ngidul. SEPELE tapi butuh. Jadi inget Titi Kamal sama Christian sugiono yang berpacaran LDR sampe bertahun-tahun. Alamakjang gimance itu rasanya? bukan cuma pengen lompat sama garuk-garuk tanah lagi kali ya, pengen makan orok hahahahahahahahaha.

Iya saya tahu kalo sabar itu susah tapi juga sebagian dari ibadah. Dan sabar itu baik untuk sesuatu yang Insya Allah baik juga untuk kedepannya. Tapi jangan salahkan saya kalo terkadang si sabar suka goyang di tiup angin, suka tiba-tiba pergi tanpa meninggalkan jejak dan kembali lagi tanpa permisi. Kadang si sabar sama kaya saya, suka ga konsisten. Dasar sabar. Dasar Wulan.

2 komentar:

  1. mirip nih,,koq gitu ya klo ngejalanin hubungan "SLJJ"? kadang2 jadi suka wondering sendiri,,mampu ga ya? bisa ga dilanjutkan? mampu ga dijaga perasaannya biar ga kemana2? boleh ga punya yg laen? kadang2 pertanyaan2 yg kyk gitu yg muncul klo kangen (entah hrs apa lagi nyebutnya) bener2 bikin ga bisa napas! ga tau deh..

    BalasHapus
  2. boleh punya yang laen? nah loh yang inimah lebih berbarabahayaha ateeuh pertanyaanya neng hehehehe.
    iya saya juga ga ngerti, suka ga puguh lamun keur sono ka si akang. Dan ujung-ujungnya nih ya neng, kl lagi skype-an suka nangis barijeung ngomel ka si akang ..geura uih..geura uih..neneng hoyong disun ahahahaha..ngewa nya..nasib oh nasib, cuma bisa liat ga bisa megang..*sindrombarupacaran*

    BalasHapus